Kualitas Audit
Menurut Deis dan Giroux (1992) ada
empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit :
1.
Lama Waktu
Semakin lama seorang
auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang
dihasilkan akan semakin rendah.
2. Jumlah
Klien
Semakin banyak
jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan
jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya.
3. Kesehatan
Keuangan Klien
Semakin
sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk
menekan auditor agar tidak mengikuti standar.
4. Review oleh
pihak ketiga
Kualitas sudit
akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan
direview oleh pihak ketiga.
Etika Auditor
Menurut
Maryani Ludigdo (2001) etika merupakan sebagai Seperangkat aturan atau norma
atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun
yang tidak . Setidaknya ada 10 faktor yang dianggap oleh sebagian besar
akuntan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Sepuluh faktor tersebut
adalah religiusitas, pendidikan, organisasional, emotional quotient,
lingkungan keluarga, pengalaman hidup, imbalan yang diterima, hukum, dan
posisi atau kedudukan.
Kompetensi
Menurut
Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002) kompetensi didefinisikan
sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk
mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat,
motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan dimana
kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan
menghasilkan kinerja.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam
Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di
Indonesia terdiri atas:
1.
Komponen
pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu kompetensi. Komponen
ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur dan
pengalaman. Kanfer dan Ackerman (1989) juga mengatakan bahwa pengalaman akan
memberikan hasil dalam menghimpun dan memberikan kemajuan bagi pengetahuan.
2.
Ciri-ciri
psikologi, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Gibbin’s dan
Larocque’s (1990) juga menunjukkan bahwa kepercayaan, komunikasi, dan
kemampuan untuk bekerja sama adalah unsur penting bagi kompetensi audit.
Independensi
Kode
Etik Akuntan tahun 1994 menyebutkan bahwa independensi adalah sikap yang
diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan
pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip
integritas dan obyektivitas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar